
Untuk menambah pengetahuan seputar kebangsaan dan sejarah, mereka juga menjalankan program Handai Berkunjung. Program ini adalah kunjungan ke museum untuk mempelajari budaya baik secara nasional dan internasional bagi teman-teman tuli.
“Kita perlu untuk mengecek aksesibilitas lokasi. Karena sebagian besar tour guide mengaku canggung saat pertama kali dikunjungi oleh teman-teman Tuli. Maka dari itu sebisa mungkin kami akan berkunjung ke tempat-tempat umum lainnya,” terang Rully.
Kegiatan Komunitas Handai Tuli di berbagai kesempatan (dok Handai Tuli)
Untuk berkomunikasi dengan teman-teman Tuli, relawan di komunitas ini pun kompak mempelajari bahasa isyarat. Merekapun biasanya menggunakan pendekatan interaktif. Satu sama lain relawan dapat melebur.
Tak hanya itu, saat ini Handai Tuli telah melakukan kerjasama dengan tempat-tempat edukasi di Indonesia yang belum ramah disabilitas, untuk menawarkan fasilitas materi edukasi,
“Harapannya agar teman-teman tuli dapat mengakses ilmu,” tutup empunya komunitas Handai Tuli Rully Anjar.
Simak video menarik berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News