Jim Rock

Kombinasi Unik Antara Skena Punk dan Seni Menjepret

Kombinasi Unik Antara Skena Punk dan Seni Menjepret - GenPI.co
Jim Rock ketika menggelar pameran foto di Singapura (Foto: dok. Jim Rock)

Pada tahun 2017 Jim Rock memberanikan diri untuk menggelar pameran foto di negeri Matahari Terbit. Terinspirasi dari band Black Metal dari Norwegia, pameran tunggal yang digelarnya menajuk tema The Art of Mayhem. Ia memajang 36 karya foto ukuran A3, berupa dokumentasi “wajah” scene Punk di Indonesia.

“Tokyo saya pilih sebagai tempat untuk melangsungkan acara tersebut. Cukup lancang tentunya saat saya memilih Jepang sebagai negeri untuk melangsungkan pameran tersebut, mengingat dua nama kamera ternama seperti Canon dan Nikon pun lahir di negeri itu. Namun hal ini tidak membuat langkah saya surut, sujud syukur acara berlangsung secara meriah walaupun tanpa embel embel sponsor , semua dilakukan secara mandiri,” Jim Rock menuturkan.

Kemudian pada tahun 2018, Jim Rock kembali memberanikan diri memilih Singapura, Malaysia dan Myanmar sebagai tempat berlangsungnya pameran. Dengan menajuk tema yang sama, kala itu ia memajang 60 karya foto ukuran A3, masih memvisualkan seputar “wajah” scene Punk dari nusantara. Dari tiga negara tersebut hanya di Myanmar saja pameran tidak berlangsung.

Lagi-lagi acara terlaksana dengan sukses. Sama seperti halnya di Jepang, pameran di Singapore dan Kuala Lumpur itu pun dilakukan secara mandiri. Berlangsung atas kerjasama dan pertemanan yang ada dalam kolektivitas skena Punk. “Saya ucapkan terimakasih kepada semua teman yang telah membantu melangsungkan acara tersebut,” ungkapnya.

Baca juga: Wah, Tenyata Bahasa dan Budaya Eropa Bermula dari Asia

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya