Putus Asa Setelah Kehilangan Jejak Kawan ( 3 – habis)

Putus Asa Setelah Kehilangan Jejak Kawan ( 3 – habis) - GenPI.co
Frea Anneta.

Aku menuju ke Rumkit. Ternyata disana kondisinya lebih menyedihkan. Rasanya lebih panas dari dua tempat sebelumnya, lapangan korem maupun lapangan wali kota. Ada tiga atau empat tenda yang berdiri di lapangan Rumkit itu. Semuanya penuh dengan korban-korban bencana.

Aku baru menyadari, bencana semalam telah memakan banyak korban manusia. Korban yang cedera, maupun yang meninggal dunia. Aku keliling lapangan Rumkit. Masuk ke tenda-tenda, siapa tahu ada temen-teman aku yang menjalani perawatan di sini. Sampai beberapa kali putaran aku tidak mendapatkan siapa pun.

Setelah tidak ada hasil, aku memutuskan kembali ke lapangan wali kota. Mencari sinyal telepon. Dan ternyata benar, sesampainya di lapangan wali kota, teleponku mendapatkan sinyal. Ada beberapa chat masuk secara bertubi-tubi. Pertama, Susan mengabarkan otw ke bandara, kemudian disusul David  juga ke bandara. Jak sudah berada di bandara.

Rombongan Pak Putu juga sudah ada di bandara. Hanya Rani dan Widi  yang belum diketahui keberadaannya. Aku sudah cukup lega bisa berkumpul dengan rombongan. Hingga akhirnya kami bersama-sama kembali ke Jakarta. Dan sesampainya di Jakarta, saya mendengar Rani dan Widi juga selamat. Malah sudah mejeng di sebuah televisi. Aku hanya bisa bersyukur, Tuhan telah menyelamatkan aku dari bencana yang maha dahsyat ini. ( tamat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya