GenPI.co 
GenPI.co - Santa Claus adalah karakter yang begitu melekat saat Natal. Ia ditampilkan sebagai seorang kakek ramah dengan pipi merona dan janggut putih terurai.
Ia juga pakai bahu merah tinggal di Kutub Utara, sepanjang tahun membuat hadiah untuk kemudian dibagikan pada hari bahagia itu.
Padahal, tampilan Santa seperti sekarang ini sangat jauh dari karakter aslinya. Santa Claus berakar dari kisah seorang ulama Kristen baik hati yang berasal dari Turki.
Lantas kenapa Santa Claus ditampilkan seperti sekarang ini? Jawabnya karena iklan Coca-cola.
BACA JUGA: Merry Christmas: Ternyata Santa Claus Adalah Orang Turki
Santa menggunakan baju warna merah mencolok adalah buah dari kesuksesan besar kampanye iklan Coca Cola pada tahun 1930-an di Amerika Serikat.
Figur Santa dengan tampilan lucu itu dibuat oleh seorang ilustrator bernama Haddon Sundblom pada tahun 1931.
Ia ditugaskan oleh Coca Cola untuk menggambarkan figur yang bisa melambangkan Natal sekaligus menjadi kekuatan bagi perusahaan itu untuk mengiklankan produk minuman sodanya.
Sundblom pun menggambar karakter itu yang diambil dari legenda Father Christmas yang sudah ada sebelumnya.
Ia juga mendapat inspirasi melukis karakter Santa yang lucu dari puisi berjudul Twas Night Before Christmas. Puisi itu ditulis oleh Clement Clarck More pada tahun 1822.
Dalam puisi itu, Santa digambarkan sebagai periang dan montok, dengan pipi merah, mata berbinar dan lesung pipit.
BACA JUGA: Christmas Truce: Sukacita Natal di Tengah Kecamuk Perang Dunia I
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
