DEAR DIARY

Bram, Kamu Telah Merusak Masa Depanku!

Bram, Kamu Telah Merusak Masa Depanku! - GenPI.co
Ilustrasi (foro: pixabay)

Kantin kampus yang ramai dengan puluhan mahasiswa pun serasa menjadi sepi. Hanya ada kami berdua dengan masalah yang sangat rumit itu. 

Bagaimana bisa? Dia yang selalu mendukung aku untuk mendapatkan beasiswa itu, justru menjadi orang pertama yang melarang untuk mengambilnya setelah aku berikan amplop berisi pengumuman bahwa aku diterima. 

“Sebaiknya kamu pikirkan baik-baik, Mel. Ini keputusan yang sangat besar. Ibu tahu kamu sulit untuk memilih. Tapi saran Ibu, kamu ambil beasiswa itu, kedepannya juga untuk kebaikan kalian berdua. LDR paling hanya 2 tahun saja kan? Atau kalian bisa menikah dulu sebelum berangkat,” kata Ibu Dew, dosen pembimbingku mencoba memberikan nasihat. 

Bukan masalah menikah dan beres. Masalah yang lebih rumit lagi adalah meyakinkan ibu Bram untuk merestui hubungan kami. 

Hampir satu minggu aku tidak membalas chat dari Bram, bahkan aku selalu menghindar dari dia. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya