DEAR DIARY

Bram, Kamu Telah Merusak Masa Depanku!

Bram, Kamu Telah Merusak Masa Depanku! - GenPI.co
Ilustrasi (foro: pixabay)

Di kampus aku hanya bisa merenung di perpustakaan, membolak-balik lembaran buku tanpa membacanya. Pandangan kosong dan pikiran kusut. 

“Mel, gue tau ini sulit bagi lu, tapi tolong jangan siksa diri lu dong. Ayo kita makan, atau lu mau shopping nge-mal? Udah gue yang bayar kalau lu nggak ada duit,” ajak Rere yang selalu menghiburku, tapi selalu aku tolak. 

“Beep..beep,” suara ponsel. 

“Mel aku sudah bilang sama mama kalau aku mau menikah dan kamu diminta datang ke rumah, mama pengen kenalan sama kamu,” kata Bram mengirimkan pesan singkat. 

“Re….! coba deh baca ini!” 

“Semua terserah lo Mel. Cuma gue tetap nggak setuju lu batalin beasiswa itu! Urusan nyokap Bram udah mau menerima lo, gue sangat senang mendengarnya,” sahut Rere, sahabaku dengan nada datar. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya