DEAR DIARY

Bram, Kamu Telah Merusak Masa Depanku!

Bram, Kamu Telah Merusak Masa Depanku! - GenPI.co
Ilustrasi (foro: pixabay)

Saat itu, Bram benar-benar membawa aku datang ke rumah dan diperkenalkan kepada keluarganya. Aku sadar Bram anak orang kaya, berbeda dengan keluargaku.

Selayaknya orang baru, aku pun bersikap santun di depan orang tua Bram. Namun, entah mengapa aku merasa ada yang aneh dengan sikap mamanya Bram. Seperti ada sebuah rasa keterpaksaan. 

Obrolan kami cukup serius waktu itu, sampai membahas sebuah rencana pernikahan dan pembatalan beasiswa. 

Mama Bram tidak mau ketika kami menikah tapi LDR. Jadi, jika aku ingin mempertahankan orang yang aku cintai ini maka aku harus merelakan cita-cita aku meneruskan kuliah di Sydney, Australia.

Aku mencoba meyakinkan diri dan mengambil keputusan besar. Aku memilih Bram dan membatalkan beasiswa itu di depan orang tua Bram. Aku melihat wajah Bram yang sangat sumringah dan memeluk aku, sambil mengucapkan rasa terima kasih karena aku telah memilihnya. 

Pertemuan aku sore itu di rumah Bram dengan keluarganya pun berlanjut ke pertemuan keluarga besar kami. Bahkan saat itu adalah hari dimana aku seharusnya berangkat ke Sydney. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya