Dear Diary

Sahabat, Kau Pergi Begitu Saja Setelah Meniduriku?

Sahabat, Kau Pergi Begitu Saja Setelah Meniduriku? - GenPI.co
Kisah persahabatan Melly dan Totok yang harus berakhir. (Foto: Elements Envato)

Apa yang Totok inginkan, jarang sekali aku bilang tidak. Bahkan untuk hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan oleh dua orang yang hanya bersahabat.  

Begitu juga, bidang kerja kami pun saling berkaitan. Sebagai pekerja freelance kami memiliki banyak waktu untuk bersama. Hingga suatu saat seorang  klien mengira kami adalah pasangan suami isteri.

"Kalian ini suami isteri? Kompak banget, chemistry-nya dapat, gitu," ujar pak Darto, sang  klien yang suatu waktu meeting dengan kami  di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta.

"Bener kan kalian ini pasangan?" tanya pak Darto meyakinkan.

"Hemmmp, kami sahabatan," Jawab Totok.

Tentu ini bukanlah sebuah jawaban yang ingin aku dengar dari mulut Totok.

Aku punya teman lain bernama Vero. Ia selalu gemas melihatku dengan Totok. Terlebih karena ia tahu aku mengharap sesuatu yang lain dari Totok.

"Udahlah Mel, mending kamu sudahi saja hubungan pertemanan ato apalah itu dengan Totok. Daripada kamu sakit hati karena terus berharap dengan dia," ujar Vero yang tak pernah lelah menasihatiku.

Seperti kali ini, saat aku langsung ke rumahnya usai meeting dengan Pak Darto. Aku mengmabil waktu untuk pergi ke rumah Veri untuk menceritakan padanya keresahanku. Sebuah cerita yang terus berulang-ulang.

"Bosan gue denger lu curhat tentang Totok, saran gue selalu mental," tukas Vero.

BACA JUGA: Terjebak Cinta Gadis Belia Bertubuh Molek di Kantorku

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya