Dear Diary

Sahabat, Kau Pergi Begitu Saja Setelah Meniduriku?

Sahabat, Kau Pergi Begitu Saja Setelah Meniduriku? - GenPI.co
Kisah persahabatan Melly dan Totok yang harus berakhir. (Foto: Elements Envato)

Perasaanku pada Totok bukan tumbuh kemarin sore. Aku mencintai sahabatku itu sudah bertahun-tahun lamanya dan terus berupaya memendamnnya. Hanya Vero, teman curhatku yang tahu rahasia ini.

Aku takut mengungkapkan perasaanku pada Totok. Aku taku ia meninggalkanku lantaran diriku berharap sesuatu yang lebih.

Namun, mungkin Totok tahu kalau aku mencintainya. Sebab, sudah berapa kali aku menunjukkan gelagat itu padanya. Salah satunya saat kami  sama-sama melakukan tugas berdua di luar kota.

Sebuah drama besar menghiasi perjalanan kami. Aku cemburu berat kepada Totok yang terlihat dekat dengan seorang cewek, kenalan barunya di kota itu. Bahkan sesekali dia meninggalkan aku sendirian di hotel hanya untuk bertemu dengan wanita itu.

Jengkel rasanya, ingin aku marah tapi aku tak bisa.

Hingga suatu malam, kemarahanku tak tertahankan. Aku pergi dari hotel dan ia mencariku. Totok menemukanku menyendiri di sebuah café  dengan sebotol bir di tangan.

“Pulang sekarang!” Matanya menyorot dengan tajam

Aku kaget bagaimana ia bisa menemukanku. Da, di situlah dia berdiri sambil bercakak pinggang menahan amarah.

"Melly, jangan bersikap seperti anak kecil, ayo kita pulang, tapi kalau kamu tidak mau, terserah," ujar Totok, nadanya merendah, tubuhnya condong ke arahku, lalu berbalik pergi.  Aku tahu dia masih marah. Kemudian dia berlalu.

Aku pun berdiri dan berjalan mengikutinya. Air mataku mengalir deras tanpa aku sadari. Sikapnya berubah menjadi dingin dan aku tidak tahu cara mencairkannya.

BACA JUGA: Cinta Mereka Kandas di Terminal Bandara

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya