
"Haha, Thank You ya Do kamu narik aku tadi, kalo nggak aku jawabin terus tuh omongan mereka," sambil tersenyum pada Edo.
"Haha, iya aku hanya nggak suka ribut-ribut, kalau misalnya masih gitu juga aku bakalan bikin mereka diem," jawab Edo.
Sejak saat itu aku mulai sangat dekat dengan Edo. Rasanya, tidak masalah aku tidak berteman dengan yang lain asalkan tidak jauh darinya. Ia berbeda dengan yang lain.
BACA JUGA: NasDem Usung Menantu Jokowi, Bobby Nasution Calon Wali Kota Medan
Edo sosok yang tidak terlalu banyak berbicara, hobinya pun sangat kalem. Hanya membaca buku sambil mendengarkan musik dengan headsetnya.
Karena sangat pendiam, rasanya aku tidak pernah merasa Edo berbicara dengan seorang pun yang ada di kelas. Tapi rasanya itu tidak masalah untukku, karena selama didekatnya aku merasa tidak pernah diganggu oleh orang lagi.
Tidak hanya sering melakukan aktivitas bersama di sekolah. Setelah setengah semester sekolah berjalan, Edo mulai berani untuk mengantarkan aku pulang kerumah, walau hanya berjalan kaki.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News