
Saat aku merapikan kertasku, lelaki itu mengatakan kalimat singkat yang membuatku selalu terngiang setiap harinya.
"Hati-hati, ya." ucapnya.
Seminggu berlalu. Sama sekali tidak ada komunikasi dan pertemuan di antara kami semenjak wawancara hari itu.
Aku mendapat banyak informasi tentang dia dari teman-temanku. Heran sekali entah dari mana teman-temanku mendapatkan informasi tentangnya.
Berdasarkan informasi yang kudapat, ternyata dia lumayan terkenal di jurusan elektro.
Dia aktif dalam organisasi mahasiswa, pintar bermain gitar, dan beberapa kali dia tampil bersama bandnya di acara kampus.
Wanita mana yang tidak mengaguminya. Semenjak itu, aku mengira hanya perasaan kagum saja yang aku rasakan saat melihat dia untuk pertama kali.
Rasanya tidak mungkin jika aku jatuh hati kepadanya. Begitu pun sebaliknya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News