Dear Diary

Sebuah Penantian yang Tidak Sia-Sia

Sebuah Penantian yang Tidak Sia-Sia - GenPI.co
ilustrasi pria dan wanita di sofa. Foto: Elementsenvato

Senin, 2 Desember semua mahasiswa dari berbagai jurusan mengadakan parade keliling kampus merayakan hari jadi kampuskku.

Di kerumunan banyak orang, rasanya ada yang tidak asing bagiku. Jelas sekali aku masih mengingat wajah dan suaranya.

Hari itu aku dipertemukan kembali dengan lelaki berkemeja kotak-kotak hitam yang aku wawancarai.

Saat aku menatapnya, tidak sengaja dia menatapku kembali. Malu. Itu yang aku rasakan.

Aku tidak bisa berkata-kata dan hanya bisa mengalihkan tatapanku. Aku hanya bisa curi-curi pandang sekali atau dua kali karena takut dia menatapku lagi.

Saat itu aku tidak pernah sekali pun berpikir dia akan menghubungiku lagi. Aku pun tidak berharap bisa dekat dengannya hanya karena mata kami saling bertemu.

Sampai pada paginya aku dikejutkan oleh pemberitahuan di ponselku. Senyum.

Itu respons pertama saat aku melihat pemberitahuan lelaki itu memulai percakapan kembali dengan menanggapi unggahan yang aku share di media sosial.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya