Terima Kasih Telah Berjuang Bersama Menemani Hari-Hari Beratku...

Terima Kasih Telah Berjuang Bersama Menemani Hari-Hari Beratku... - GenPI.co
ilustrasi: Pasangan kekasih (Foto : freepik)

GenPI.co - Perkenalkan namaku Tyo. Menjadi seorang pria tentu harus tangguh dan berjuang mengejar apa yang menjadi tujuannya. Hal demikian yang aku lakukan, guna mendapatkan pengakuan pria dewasa dari seseorang yang aku panggil ayah. 

Ayahku adalah seorang yang hebat, ia mampu membesarkan aku seorang diri bahkan tanpa pasangan hidup. Karena ibuku sudah lama meninggal karena sakit kanker yang ia derita selama gadis.

Aku terlahir dari keluarga sederhana, ayah menghidupi aku dengan bekerja menjadi seorang koki di restoran besar. Tidak sedikit orang yang mengenal ayahku, karena ia adalah pria yang sangat ramah dan selalu membantu siapapun tanpa mengharapkan timbal balik. 

Pria pemilik prinsip menjunjung tinggi kejujuran ini, yang kelak akan aku teruskan menjadi prinsip dalam hidupku.

Namun, aku tidak mengerti kenapa orang sebaik ayahku dipanggil sang Maha Kuasa begitu cepat, bahkan dengan sebuah kecelakaan.

Dapur tempat ayah bekerja terbakar, seharusnya ia tidak menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Tapi, karena ia berusaha menolong seorang karyawan lainnya yang masih berada dalam dapur, ayah tertimpa reruntuhan, terjebak dan tidak ada seorang pun yang dapat menyelamatkan dia.

"Ayaaaaaaaaaaaaaaah," teriakku kencang mendengar kabar duka tersebut setelah keluar kelas ujian nasional.

Tidak ada ujian paling sulit dalam hidupku selama ini, selain satu persatu kehilangan orang yang aku cintai. Mengapa orang baik selalu pergi terlebih dahulu? Mengapa tidak orang seperti aku? yang bahkan tidak berdampak apapun bagi orang lain? 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya