
Sayangnya, aku ketiduran sampai jam 12 malam. Aku tetap menelepon Banu, walaupun hanya untuk mendengar suaranya untuk sebentar saja.
Anehnya, yang mengangkat telepon itu justru seorang perempuan.
Dari suaranya, aku tahu betul bahwa itu adalah Callista, anak magang di kantor Banu.
Aku pernah bertemu dengannya sekali. Dia hanya satu tahun lebih tua dariku, tetapi penampilannya sudah sangat dewasa.
Dan suaranya sangat khas, sehingga aku bisa mengenalinya dengan mudah.
Tapi kenapa dia yang mengangkat teleponnya? Aku menanyakan hal itu kepadanya.
“Kenapa Dian? Aku kan pacarnya Banu,” jawab Callista.
“Apa? Kamu bercanda ya?” kataku, terheran.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News