Dianggap Tanda Cinta, Tapi Sampai Batas Mana Cemburu yang Wajar?

Dianggap Tanda Cinta, Tapi Sampai Batas Mana Cemburu yang Wajar? - GenPI.co
Ilustrasi pasangan cemburu. Foto: Shutterstock

Pasalnya, cemburu menyebabkan lonjakan kadar hormon testosteron dan kortisol di tubuh Anda.

Kedua hormon ini membuat Anda memiliki hasrat untuk mempertahankan pasangan setiap kali Anda dilanda cemburu.

Hal ini diperkuat juga dengan adanya peningkatan aktivitas septum lateral, bagian otak yang berperan dalam mengendalikan emosi dan menjalin ikatan pada pasangan.

Karena itu, Anda pun akan melakukan segala cara untuk mempertahankan hubungan Anda.

Misalnya dengan lebih memerhatikan kebutuhan pasangan (baik kebutuhan fisik seperti makanan atau kebutuhan emosional seperti didengarkan curhatan-nya).

Jadi, rasa cemburu bertindak sebagai alarm yang mengingatkan Anda bahwa hubungan asmara memang harus selalu dibina, bukan dibiarkan begitu saja.

Namun demikian, Hastings menyatakan bahwa rasa cemburu bisa dibilang sehat ketika Anda tetap mampu untuk berpikir logis, tidak membesar-besarkan masalah sehingga dibiarkan berlarut-larut.

Jika Anda merasa cemburu, ungkapkanlah langsung kepada dirinya, bukan menghardik dan akhirnya jadi bertengkar yang tidak perlu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya