
Kamu tidak serta merta menyalahkan suami, tetapi kamu introspeksi diri dan berani bertanggung jawab atas kesalahanmu.
Kamu langsung mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah tanpa menanti inisiatif suami.
6. Menerima Suami Seutuhnya
Kamu memang memiliki harapan pada suami dalam hal tertentu. Namun, kamu tidak menekan suami untuk mewujudkannya di saat itu juga.
Kamu sadar suami memiliki kekurangan dan dia berusaha mengatasi kekurangannya tersebut.
Kamu sendiri juga memiliki kekurangan. Kamu dan suami saling harus saling intropeksi dan bekerja sama menjadi pribadi yang lebih baik untuk satu sama lain.
7. Memilih Suami yang Sesuai Standarmu
Kamu punya standar spesifik akan suami seperti apa yang bisa kamu terima saat menjalin pernikahan nanti.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News