Demi Sebuah Belaian, Aku Malah Khilaf Mengkhianati Mas Tomy

Demi Sebuah Belaian, Aku Malah Khilaf Mengkhianati Mas Tomy - GenPI.co
ilustrasi: Pasangan kekasih (Foto : freepik)

"sin, kamu tahu mengapa saya panggil?," kata Tomy kepadaku. 

Aku yang takut dan pikiran sudah kemana-mana itu hanya bisa menunduk dan menggelengkan kepala saja. Padahal, dalam hatiku sedang berdoa supaya aku tidak dipecat. 

"Saya mau mengenalmu lebih dalam, apakah kamu mau?" katanya. 

"Saya hanya seorang pelayan keuangan, sementara bapak adalah atasan saya sekaligus pemilik restoran ini. Apakah bapak tidak salah memilih perempuan?, " sahutku sambil garuk-garuk kepala karena tidak menyangka dia hanya kepingin mengatakan itu.

Setelah hampir setengah jam aku di ruangannya, kami memutuskan untuk saling mengenal satu dengan lainnya.  Dari situlah hidupku berubah 180 derajat. 

Aku diberikan restoran cabang tempat makan sushi di sebuah mal ternama di Jakarta. Bahkan, aku diberikan rumah real estate dan apartemen. 

Tidak berhenti-hentinya aku bersyukur bahwa bisa menemukan sosok seperti Tomy.  Kami sudah menjalani hubungan ini selama 7 tahun, derajat keluargaku pun naik. 

Namun, aku mulai terbiasa menjadi orang kaya baru. Aku selalu membeli barang yang tidak berguna dan aku sadar akan hal itu. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya