Mute Area, Kedai Tuli Pertama di Wonosobo

Mute Area, Kedai Tuli Pertama di Wonosobo - GenPI.co
Lambang Kedai Tuli yakni telinga dan hati yang dipegang suster. (Foto: Erwin Abdillah)

GenPI.co - Mute Area, Kedai Tuli pertama hadir di Wonosobo, Jawa Tengah. Kedai yang dibuat para suster yang tergabung dalam Productivity and training Center for Deaf Alumni (Protecda) dilayani para pelayan yang tuli.

"Harapannya para pengunjung tidak hanya bisa makan, minum ataupun nyalon, namun bisa belajar dan memahami budaya dan cara interaksi dengan orang tuli yang bekerja maupun pengunjung di sana. Ada 7 karyawan tuli yang ada di salon di lantai dua dan tiga orang karyawan tuli di area kedai," ungkap Suster Crescentia Tutut PMY , pimpinan Protecda, Jumat (22/03).

Awal mulanya, gagasan pembuatan kedai Mute Area dimulai dengan sebuah pertanyaan, mereka yang sudah lulus pendidikam di Don Bosco maupun Dena Upakara banyak yang belum bekerja ataupun kuliah, sehingga para pengajar mendata alumni yang belum bekerja. 

Baca juga: Kedai Kopi ‘Java Preanger’ Milik Jabar Akan Buka Cabang di Maroko

Mereka juga menemukan beberapa anak-anak tuli yang tidak disekolahkan sehingga lahirlah Protecda yang jadi wadah melatih para siswa bekerja. Menurut Sr Crescentia, ada 4 bidang usaha inti yaitu teknik kerjasama dengan Universitas Sains Alqur’an (Unsiq) Wonosobo, kuliner dan kebun hidroponik, konveksi dan salon.

Mute Area, Kedai Tuli Pertama di WonosoboSuasana dalam Kedai Mute Area. Foto: Erwin Abdillah.

“Mute Area ini menjadi tempat bagi dua bidang Salon dan Kuliner dan kita ingin siapkan alumni agar benar-benar memiliki skill yang berkualitas. Mereka diterima kerja bukan karena berbeda yaitu tuli. ” ungkap Suster asal Anggrung Gondok Reco itu.

Kedai yang bisa menampung 50 orang itu juga memiliki logo unik yang menggabungkan lambang telinga dan hati yang terpampang di pintu depannya. Menurut Katarina Eka, manajer Mute Area, kedai memang sengaja tidak ada musik dan sementara belum ada wifi, dimaksudkan agar interaksi dengan pelanggan lain atau pekerja bisa optimal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya