Liputan Khusus

Ini Program Kemenpar Dalam Mengembangkan Wisata 5 Tahun Ke Depan

Ini Program Kemenpar Dalam Mengembangkan Wisata 5 Tahun Ke Depan - GenPI.co
The Canopi Bintan destinasi wisata nomadic (Sumber: Dok. Humas Kemenpar)

GenPI.co — Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus berupaya mengembangkan sektor Wisata Indonesia, yang kini mereka juga telah siapkan untuk 5 tahun ke depan. Sektor pariwisata di era pemerintahan Presiden Joko Widodo berkembang pesat. Pariwisata pun telah berubah menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar untuk negara. Tak hanya itu, pemerintah di era Presiden Joko Widodo juga telah menetapkan sektor pariwisata sebagai “core economy” bangsa.

Menjelang pergantian masa kepemimpian per 5 tahun, muncul pertanyaan tentang bagaimana nasib pariwisata Indonesia di tangan kepemimpinan baru? Menteri Pariwisata, Arief Yahya menjabarkan bagaimana konsep pengembangan pariwisata Indonesia untuk 5 tahun kedepan kepada Genpi.co (20/4). Arief Yahya menyebutkan bahwa sektor pariwisata selalu dikelola sesuai dengan target dan kebutuhan yang diperlukan. 

Seperti program pake hot deals atau penawaran paket wisata murah yang banyak diluncurkan sepanjang tahun 2018, akan terus dilanjutkan pada 5 tahun ke depan. “Untuk 5 tahun kedepan, kita tentu akan menyesuaikan kebutuhannya. Program yang masih bisa dilanjutkan Kementerian Pariwisata, akan kita dorong untuk dilakukan,” ujar Arief Yahya (20/4).

Arief Yahya menjelaskan bahwa sebagian besar program yang diluncurkan adalah program-program lanjutan yang telah dijalankan pada masa pemerintahan saat ini. “Segala sesuatunya tidak perlu lagi dimulai dari 0 Pemerintahan atau instansi, akan terus berlari dengan program yang bisa berkesinambungan. Dan ini bentuk kemajuan,” kata Arief. Program pengembangan pariwisata lainnya yang akan terus dilanjutkan adalah program nomadic tourism. 

Nomadic tourism sendiri adalah nomadic tourism adalah gaya berwisata baru di mana wisatawan dapat menetap dalam kurun waktu tertentu di suatu destinasi wisata dengan amenitas yang portable dan dapat berpindah-pindah. Gaya berwisata ini sangat cocok bagi suatu destinasi wisata yang sangat potensial namun daya dukung amenitas masih rendah. 

Maka, nomadic tourism ini akan menjadi solusi sementara yang sifatnya permanen bagi wisata tertentu di Indonesia. “Karena, nomadic adalah solusi bagi hadirnya amenitas di destinasi. Membangun amenitas permanen seperti hotel itu mahal dan butuh waktu lama,” ujar Arief. 

Arief berharap, pemerintahan baru akan terus memangkas program perizinan untuk para wisatawan dan investor sektor pariwisata. Arief juga berharap sektor pariwisata akan terus mendapatkan perhatian sehingga tetap menjadi core economy bangsa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya