Susah Payah Seorang Polisi Bangun Mushola dan MCK bagi Warga Sitangkai

Susah Payah Seorang Polisi Bangun Mushola dan MCK bagi Warga Sitangkai - GenPI.co
Bripka Firman berfoto bersama warga Sitangkai dan Walinagari Taluak

Adalah Bripka Firman Zulkarnaen, seorang polisi di Polres Tanahdatar, Sumatera Barat. Bertugas sebagai Polantas, ia juga memiliki sisi humanis yang tinggi. Sebuah mushola serta fasilitas MCK dibangunnya bagi warga Sitangkai,  Jorong Taruko, Nagari Taluak, Kecamatan Lintaubuo.

Keprihatinan Bripka Firman muncul saat melihat warga Sitangkai yang tidak memiliki kamar mandi serta air bersih di rumah masing-masing. Satu-satunya tempat tempat warga berkegiatan MCK adalah Sungai Batang Tompo.

Baca juga: Edi Warman, Dulu Penjahat Sekarang jadi Guru Ngaji 

Sitangkai merupakan satu daerah di Nagari  Taluk, Kecamatan Lintaubuo Utara yang menjadi jalur persinggahan. Kawasan Simpang tiga yang memiliki ikon jembatan bikinan peninggalan Belanda. Di pinggir jembatan itulah warga melakukan kegiatan MCK, serta tempat bagi anak-anak setempat mandi dan belajar berenang. Di kawasan itu pula berdiri sebuah pos polisi unit laka lantas milik Sat Lantas Tanahdatar.

Sejak dahulu, warga setempat menjadikan sungai sebagi satu-satunya sumber air untuk kebutuhan, termasuk untuk air minum. Kawasan ini merupakan persimpangan yang selalu disinggahi oleh warga sekitar Tanahdatar, baik yang ke Sijunjung ataupun ke arah Payakumbuh.

Namun sayangnya, di daerah itu, tidak memiliki fasilitas bagi warga setempat maupun bagi warga yang tengah menunggu kendaraan umum untuk membuang hajat serta tempat sholat. Hingga pada tahun 2009 lalu, Bripka Firman yang kala itu masih berpangkat Briptu mendapat tugas menjaga pos tersebut.

Susah Payah Seorang Polisi Bangun Mushola dan MCK bagi Warga SitangkaiBripka Firman jadi Imam waktu sholat di Mushola yang dibangunnya.

Awal bertugas ditempat tersebut, Bripka Firman bolak balik Batusangkar-Lintau. Karena Sang istri Helvi Desyanti dan ketiga anaknya Azzah Syarifah F, Muhammad Fadlan F, dan Innayah Rafifah tinggal di Batusangkar. Selama sebulan itu, Firman mengamati kehidupan warga setempat yang melakukan segala aktifitas di sungai Batang Selo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya