Ana, Pelukis Surealism dari Lombok Timur

Ana, Pelukis Surealism dari Lombok Timur - GenPI.co
Bu Ana mengajar di sanggar melukisnya.

Namanya Maimanah Amini. Akrab disapa dengan nama kecil, Bu Guru Ana. Sejak duduk di sekolah menengah, ia menggeluti seni lukis sebagai hobi sekaligus dunianya. Hobi itulah  membuatnya eksis menjadi seorang pelukis perempuan di Lombok, tepatnya di Lombok Timur.

Saat ini, pelukis yang sudah teguh di aliran ‘surealism’ mengajar melukis di dua tempat. Pertama, di salah satu sekolah negeri terfavorit di Lombok Timur, SMPN 1 Selong. Selain itu, ia juga mengajar di sanggar melukis sekaligus tempat tinggalnya. Namanya Sanggar Pelukis Waktu,  juga berlokasi  di pusat kota Selong.

Ana  sering melakukan pameran lukisan bersama. Untuk tahun ini, ia berharap bisa menyelesaikan tiga lukisan baru. Karya tersebut  akan ia ikutkan dalam sebuah pameran lukisan di bulan Desember nanti.

Ana, Pelukis Surealism dari Lombok TimurLukisan Cidomo, Transportasi Utama di Gili Tramena (Trawangan, Meno dan Air)

“Proses kreatif saya jaga dengan beberapa proyek kecil. Yang terakhir, kami mengerjakan mural di dinding kompleks pondok pesantren Mualimin Pancor. Kalau di awal tahun ini, saya menjadi juri dari beberapa lomba menggambar dan sedang belajar melukis ‘hypersurealism’,” tutur Ana kepada GenPI.co, belum lama ini.

Hansani, seorang pelukis ‘hypersurealism’ asal Jawa Timur yang sedang berada di Lombok, didapuk Ana menemani belajar aliran ini.

“Hypersurealism itu bagi saya, setingkat lebih sulit dari surrealism yang selama ini saya tekuni. Jadi, lebih sebagai merefresh proses kreatif saja,” tambah Ana.

Hansani sendiri sudah cukup sering datang berkunjung ke Lombok. Kegiatan ekstra, berkumpul bersama sesama pelukis, baginya lebih sebagai menjaga network.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya