GenPI.co 
GenPI.co - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggambarkan hubungan bilateral negaranya dengan negara adidaya sebagai salah satu kebahagiaan.
"Saya percaya ini adalah hubungan yang dibuat di surga," kata Netanyahu seperti dikutip dari Aljazeera, Rabu (9/6/2021).
Tapi dia tidak berbicara tentang Amerika Serikat, tetapi dia berbicara tentang China.
BACA JUGA: Manuver Top AS, China Bakal Mati Kutu?
Diketahui, selama dua dekade terakhir, China dan Israel telah membangun hubungan dekat berdasarkan investasi dan ikatan ekonomi. Dengan melakukan itu, mereka telah berhasil melihat melampaui perbedaan dan prioritas regional yang serius.
AS adalah pendukung Israel yang paling kuat dan teguh, dan China adalah saingan terbesar Washington.
BACA JUGA: Terancam Meledak, Hamas Bikin Aparat Polisi Israel Takut Ternyata
Beijing juga memiliki hubungan dengan Iran dan menyebut dirinya sebagai pendukung setia Palestina, di mana Israel telah terlibat dalam konflik selama beberapa dekade.
Kata para ahli, Israel mengabaikan dukungan vokal China untuk Palestina, dan mengapa para pemimpin di Beijing berhati-hati untuk melampaui retorika ketika menangani penggunaan kekuatan Israel yang tidak proporsional terhadap Palestina termasuk pemboman 11 hari baru-baru ini di Gaza yang menewaskan sedikitnya 254 orang termasuk 66 anak-anak.
BACA JUGA: Soal Kasus Sheikh Jarrah, Komentar Jaksa Agung Israel Bikin Kaget
Israel, seperti banyak negara, sangat ingin akses ke pasar besar China dan mendapat manfaat dari kegemaran Beijing untuk menggelontorkan banyak uang untuk proyek infrastruktur.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
