Bahaya! Pemimpin Tertinggi Iran Ngamuk, AS disebut Pengecut

Bahaya! Pemimpin Tertinggi Iran Ngamuk, AS disebut Pengecut - GenPI.co
Dokumentasi - Suasana pembangunan kembali reaktor nuklir air berat di Kota Arak, Iran, Senin (23/12/2019). (Foto: Antara/West Asian News Agency via REUTERS/wsj.)

"Kemudian jika kita menolak untuk membahas masalah itu, Amerika akan menuduh Iran melanggar kesepakatan nuklir dan mereka akan mengatakan kesepakatan itu berakhir."

Sementara itu, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri AS menegaskan sikap pemerintahan Presiden Joe Biden terkait kesepakatan itu.

“Presiden Joe Biden telah tulus dan teguh dalam menempuh jalur diplomasi yang berarti untuk mencapai pengembalian timbal balik untuk mematuhi perjanjian tersebut," katanya.

BACA JUGA:  Eks Intelijen Top Jerman Cemas, Jika Iran Punya Nuklir Maka...

Sejak 9 April, Teheran dan enam kekuatan dunia telah melakukan pembicaraan untuk menghidupkan kembali pakta nuklir yang dibatalkan tiga tahun lalu oleh Presiden AS Donald Trump.

Putaran keenam pembicaraan tidak langsung antara Teheran dan Washington ditunda pada 20 Juni, dua hari setelah ulama garis keras Ebrahim Raisi terpilih sebagai presiden Republik Islam.

BACA JUGA:  AS akan Stop Operasi di Irak Milisi Pro Iran Jingkrak-jingkrak

Pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi belum mengumumkan kapan putaran negosiasi berikutnya akan dilanjutkan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan Amerika Serikat telah menjelaskan bahwa pihaknya siap untuk kembali ke Wina untuk melanjutkan negosiasi.

BACA JUGA:  Langgar HAM, 8 Lapas di Suriah plus Pejabatnya Disanksi AS

"Kami mendesak Iran untuk segera kembali ke negosiasi sehingga kami dapat berusaha untuk menyelesaikan kesepakatan ini," kata juru bicara itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya