
“Seorang pria yang membuat banyak orang tersenyum dibunuh secara brutal karena menjadi dirinya sendiri. Dunia menyaksikan Taliban melanjutkan kekejaman mereka terhadap warga Afghanistan,” tulis dia.
Dalam sebuah posting Facebook, Sarwar Danesh, wakil presiden kedua Afghanistan, menggambarkan pembunuhan Khahsa sebagai tamparan di wajah semua orang Afghanistan.
“Pembunuhan Khahsa adalah penghinaan terhadap kemanusiaan dan martabat," dan pelanggaran keadilan, pengetahuan dan seni,” ucap dia
BACA JUGA: Prediksi Mengerikan Biden untuk Jakarta, 10 Tahun Lagi Bakal…
Ross Wilson, kuasa usaha AS di Kabul, juga mengutuk pembunuhan itu.
"Nazar Mohammad 'Khasha' adalah seorang komedian yang dicintai, membawa tawa dan kegembiraan bagi komunitasnya bahkan di masa-masa kelam," tweetnya.
BACA JUGA: Malaysia Memanas, Manuver Perdana Menteri Bikin Sultan Geram!
“Taliban menculik dan menggantungnya, kemudian dengan gembira menerbitkan bukti video di Twitter. Kami mengutuk tindakan memuakkan ini dan kepemimpinan Taliban juga harus demikian,” katanya.
Taliban mungkin telah memilih Khasha lebih dari sekadar kejenakaan media sosialnya. Sebab dia juga seorang polisi di Kandahar dan mantan tentara.
BACA JUGA: Suriah Kembali Kacau, Pemberontak dan Tentara Saling Serang
Taliban kemudian mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan itu setelah awalnya menyangkal.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News