GenPI.co 
"Situasinya sangat buruk. Syukurlah, kami selamat," katanya sambil memeluk erat keponakannya yang masih bayi.
Ketika ditanya apakah dia akan kembali, dia tertawa berkata: "Tidak pernah, hanya jika Taliban pergi."
Wazhma mengatakan kelompok Islam garis keras itu tidak akan pernah mengubah kebijakan diskriminatif terhadap perempuan.
BACA JUGA: Taliban Tiupkan Angin Surga, Warga Afghanistan Bakal…
Dia mengaku tak percaya akan janji-janji Taliban yang yang lebih lembut dibanding era kekuasaan berkuasa antara tahun 1996 dan 2001 -
"Saya senang saya pergi. Satu-satunya hal yang saya khawatirkan sekarang adalah ibu, ayah, saudara perempuan dan saudara laki-laki saya," kata Wazhma.
BACA JUGA: Senjata Maut AS Dikeluarkan, ISIS Afghanistan Kini Diburu
Sementara itu, di Kabul, upaya evakuasi mencapai tahap akhir Sabtu di tengah kekhawatiran serangan teror baru setelah bom bunuh diri yang diklaim ISIS dua hari sebelumnya.
Aksi teror itu menewaskan sejumlah warga sipil serta 13 anggota tentara Amerika di dekat bandara.
BACA JUGA: Pentagon Menguak Fakta Baru, Teror Bom di Kabul Ternyata...
Dengan tenggat waktu yang sempit hingga Selasa (31/8) mendatang, ebih dari 5.000 orang masih berada di dalam bandara Kabul menunggu evakuasi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
