
GenPI.co - Militer Myanmar dikabarkan tengah melatih milisi untuk menghadapi kekuatan oposisi yang merongrong kekuasaannya.
Pelatihan itu dilakukan dilakukan setelah serangan terhadap pasukan junta meningkat oleh kelompok perlawanan NUG dan tentara Myanmar yang membelot.
Perlawanan terhadap junta Myanmar meletus setelah seruan pemerintah pengasingan awal September lalu kepada rakyat sipil untuk melakukan ‘perang defensif’ dengan target angkatan bersenjata.
BACA JUGA: Ketegangan Meningkat, Prancis Ogah Ketemu Australia
Bulan lalu, Dewan Administrasi Negara yang dikutip oleh media pemerintah membahas "pembentukan sistematis milisi rakyat desa," untuk mengambil tindakan terhadap NUG dan organisasi afiliasinya.
“Mereka mungkin bersenjata. Ini kemungkinan akan melawan oposisi publik dan perlawanan publik terhadap aturan militer,” kata Mayor Hein Thaw Oo kepada Arab news, dikutip Sabtu (25/9).
BACA JUGA: Petinggi Taliban Beri Warning, Anak Buahnya Ketar-ketir
Mayor Hein adalah perwira yang membelot dan meninggalkan Divisi Infanteri Ringan No. 99 pada akhir Maret dan sejak itu melatih warga sipil
Anggota kelompok pro-militer garis keras, yang dikenal sebagai Pyu Saw Htee, yang dalam beberapa bulan terakhir menargetkan sejumlah anggota parlemen yang digulingkan oleh junta, terlihat mengikuti pelatihan militer di wilayah Bago.
BACA JUGA: Taiwan Bersuara Lantang, Sebut China Penjahat Perang
“Beberapa distrik di kota Bago adalah benteng Pyu Saw Htee,” kata Kyaw Zeya, mantan anggota parlemen Bago.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News