GenPI.co 
“Sangat disesalkan bahwa penjara diubah menjadi wilayah untuk perselisihan kekuasaan oleh geng-geng kriminal,” katanya.
Namun Lasso menambahkan bahwa dia akan bertindak dengan “ketegasan mutlak” untuk mendapatkan kembali kendali atas penjara Litoral dan mencegah kekerasan menyebar ke lembaga pemasyarakatan lainnya.
Gambar yang beredar di media sosial menunjukkan puluhan mayat di Paviliun 9 dan 10 penjara dan pemandangan yang tampak seperti medan perang.
BACA JUGA: AS Jual Pesawat ke Angkatan Udara Nigeria, 60 Warga Sipil Tewas
“Pertempuran itu dengan senjata api, pisau dan bom,” kata para pejabat.
Sebelumnya, komandan polisi daerah Fausto Buenaño mengatakan bahwa mayat ditemukan di pipa penjara.
BACA JUGA: Kim Jong Un Berpidato, Korsel Dapat Tawaran, AS Ditampar Keras
Di luar kamar mayat penjara, kerabat narapidana menangis. Kepada wartawan mereka menggambarkan kekejaman yang dialami oleh orang-orang mereka cintai. para korban dibunuh, dipenggal dan dipotong-potong.
“Dalam sejarah negara ini, belum pernah ada insiden serupa atau mirip dengan ini,” kata Ledy Zúñiga, mantan presiden Dewan Rehabilitasi Nasional Ekuador.
BACA JUGA: Hizbullah Mulai Dibidik, Jaringan Keuangannya Dilumpuhkan
Zúñiga, yang juga menteri kehakiman negara itu pada 2016, mengatakan dia menyesalkan bahwa langkah-langkah tidak diambil untuk mencegah pembantaian lain menyusul kerusuhan penjara yang mematikan Februari lalu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
