
Para anggota itu menganggap Min Aung Hlaing tak layak diundang karena tidak menunjukkan komitmen menjalankan lima konsensus yang disepakati dalam KTT sebelumnya di Jakarta.
Poin konsensus itu mencakup kekerasan di Myanmar harus segera dihentikan, dialog konstruktif untuk mencari solusi damai, dan ASEAN akan memfasilitasi mediasi.
Selain itu, konsensus itu juga menyebut ASEAN harus diberikan akses untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Myanmar melalui AHA Center.
BACA JUGA: Air Rebusan Cengkih Campur Madu Khasiatnya Dahsyat, Wow Banget
Di samping itu, ASEAN juga bakal mengirimkan utusan khususnya ke Myanmar.
Namun, menurut mayoritas anggota ASEAN, termasuk Indonesia, Myanmar tak menunjukkan progres pemenuhan kelima poin konsensus itu.
BACA JUGA: Dokter Boyke Beber Rahasia Bikin Wanita Cepat Puas, Mudah Banget
Junta Myanmar dilaporkan enggan mengizinkan utusan khusus ASEAN untuk Myanmar, Erywan Yusof, bertemu dengan Penasihat Negara yang dikudeta, Aung San Suu Kyi, sebagai bagian dari proses dialog.
Erywan Yusof sendiri adalah Menteri Luar Negeri Kedua Brunei Darussalam yang ditunjuk sebagai utusan ASEAN pada Agustus lalu untuk membantu menyelesaikan masalah Myanmar.
BACA JUGA: Zoya Amirin Wanti-wanti, Jika Ngebet Begituan Jangan Lakukan Ini
Erywan Yusof dikabarkan hanya diizinkan bertemu dengan mantan Wakil Presiden Henry Van Thio dan mantan Ketua Majelis Rendah T. Khun Myat, kata sumber Irrawaddy di Myanmar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News