
GenPI.co - Para ilmuwan di Duke University dan University of North Carolina di Chapel Hill berkolaborasi dalam penelitian mengenai antibodi Covid-19.
Mereka dikabarkan telah mengidentifikasi dan menguji antibodi yang membatasi tingkat keparahan infeksi dari berbagai virus corona, termasuk yang menyebabkan Covid-19 serta penyakit SARS yang asli.
Antibodi itu diidentifikasi oleh tim di Duke Human Vaccine Institute (DHVI) dan diuji pada model hewan di UNC-Chapel Hill. Para peneliti mempublikasikan temuan mereka dalam jurnal Science Translational Medicine.
BACA JUGA: JoMan Janji Kawal Sampai Mafia Tes PCR Covid-19 Dihukum Mati
"Antibodi ini berpotensi menjadi terapi untuk epidemi saat ini," kata salah satu penulis senior Barton Haynes, MD, direktur DHVI.
Penemuan mereka itu dikatakan bisa dimanfaatkanuntuk wabah di masa depan, jika atau ketika virus corona lain melompat dari inang hewan alami mereka ke manusia.
BACA JUGA: Covid-19 Menggila di China, 8 Pejabat Senior Dipecat
Haynes dan rekan-rekannya di DHVI mengisolasi antibodi dengan menganalisis darah dari seorang pasien yang telah terinfeksi virus SARS-CoV-1 asli, yang menyebabkan wabah SARS pada awal 2000-an, dan dari pasien Covid-19 saat ini.
Mereka mengidentifikasi lebih dari 1.700 antibodi, yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk mengikat di situs tertentu pada virus tertentu untuk memblokir patogen dari menginfeksi sel.
BACA JUGA: Intelijen Amerika Serikat Beber Asal-usul Covid-19, Ternyata
Ketika virus bermutasi, banyak tempat pengikatan diubah atau dihilangkan, membuat antibodi tidak efektif.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News