Hal ini ditandai dengan akses terbatas ke vaksin di negara-negara berpenghasilan rendah sementara mereka yang sehat dan kaya di negara-negara maju mendapatkan booster.
Sebuah panel ahli kesehatan yang dibentuk oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk meninjau penanganan pandemi SARS-CoV-2 telah menyerukan pendanaan permanen dan kemampuan yang lebih besar untuk menyelidiki pandemi melalui perjanjian baru.
Satu proposal adalah untuk pembiayaan baru setidaknya $10 miliar per tahun untuk kesiapsiagaan pandemi.
BACA JUGA: 10 Kasus Covid-19 Terdeteksi, Ribuan Penumpang Panik
Wabah Covid-19 pertama kali terdeteksi di China pada akhir 2019. Vaksin dikembangkan untuk melawan virus dalam waktu singkat.
Gilbert mengatakan protein lonjakan varian Omicron mengandung mutasi yang diketahui meningkatkan penularan virus.
BACA JUGA: Tenang! Varian Omicron Memang Lebih Menular, Tapi Tak Ganas
Dia mengatakan, ada perubahan tambahan yang mungkin berarti antibodi yang diinduksi oleh vaksin, atau oleh infeksi varian lain, mungkin kurang efektif dalam mencegah infeksi Omicron.
"Sampai kita tahu lebih banyak, kita harus berhati-hati, dan mengambil langkah untuk memperlambat penyebaran varian baru ini,” kata Gilbert.(*)
BACA JUGA: Petinggi Mossad Terbang ke Washington, Iran akan Dibuat Terkejut
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News