
Juga setelah militer Suriah berhasil mengimpor bahan kimia yang dapat digunakan untuk membuat gas sarin, kata empat perwira intelijen barat, menurut The Washington Post.
Serangan gas sarin besar-besaran yang dilakukan oleh rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad pada Agustus 2013, selama Perang Saudara Suriah.
Pada peristiwa itu lebih dari 1.400 warga sipil di pinggiran Damaskus, Ghouta, tewas.
BACA JUGA: China Jangan Jemawa, Invasi Penuh ke Taiwan akan Sulit Dicapai
Selain itu, ada banyak laporan tentang penggunaan senjata kimia selama perang saudara Suriah oleh rezim Assad dan Negara Islam Irak dan Syam (ISIL).
Dua laporan yang diterbitkan tahun lalu berbicara tentang empat serangan senjata kimia Suriah terhadap warganya sendiri pada tahun 2017 dan pada tahun 2018.
BACA JUGA: Kelompok Hamas ditembaki di Negara Orang, 4 Tewas
Hl itu diungkap duta besar Israel untuk PBB Gilad Erdan mengatakan kepada Komite Pertama Majelis Umum PBB pada bulan Oktober lalu.
Dia menambahkan bahwa rezim Assad telah melakukan ini meskipun itu telah menyetujui Konvensi Senjata Kimia (CWC).
BACA JUGA: Teknologi Peneliti Korea Mumpuni, Varian Omicron Tak bisa Lari
Sebuah laporan dari kantor berita negara Suriah SANA menyatakan bahwa serangan udara 8 Juni menargetkan kota Sahnaya dan situs milik Divisi Pertama di Al-Kiswah, serta baterai pertahanan udara dan batalyon rudal milik Brigade ke-155 di utara Damaskus.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News