Catatan Dahlan Iskan: Bunuh Novel

Catatan Dahlan Iskan: Bunuh Novel - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Daniel bukan hanya hemat. Ia memelihara ayam di halaman belakang rumah. Daniel juga rajin mencari jamur liar di taman-taman atau di hutan. Bukan hanya rajin, tapi juga ahli.

Saya pernah menemukan orang-orang pencari jamur seperti itu. Di akhir musim semi. Atau musim gugur. Pokoknya cuaca sedang sejuk.

Hari itu saya naik bus dari Chicago ke Cleveland. Busnya –Big Bus Express– berhenti satu jam di Toledo. Di terminal dekat taman kota yang besar.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Bos Pertama: Sama Sulit

Beberapa orang terlihat merunduk-runduk di bawah pohon besar. Saya ingin tahu apa yang mereka kerjakan. Ternyata mencari jamur liar. Dibawa pulang. Dimasak.

Saya ikut merunduk-runduk. Hampir satu jam. Hanya dapat satu jamur. Kecil. Sedang mereka sudah dapat satu kantong plastik.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Reshuffle Kabinet: Dua Tinggi

Banyak siswa Daniel yang mengenang khusus soal jamur ini. Inilah ajaran Daniel soal mencari jamur: "Kalau Anda ke sebuah taman, lalu Anda lihat ada pohon besar, di bawah pohon itulah tempat jamur terbanyak."

Siswa lainnya selalu ingat ajaran Daniel yang lain: "Anda bisa bekerja lebih cepat kalau menghilangkan kebiasaan Anda berjalan lambat."

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Jokowi Marah: Katalog Offline

Nancy, dalam pidato di tempat parkir itu mengutip ajaran sang suami: "Hidup ini tidak harus jadi peneliti. Tapi janganlah berhenti melakukan pencarian".

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya