GenPI.co 
Serangan itu dikatakan terjadi satu jam setelah matahari terbit pada 31 Juli, dan bahwa tidak ada tentara AS yang dikerahkan Afghanistan.
"Kami tidak mengetahui dia pernah meninggalkan rumah persembunyian. Kami mengidentifikasi Zawahiri pada beberapa kesempatan untuk waktu yang lama di balkon tempat dia akhirnya dihantam," kata pejabat itu.
Pejabat AS menyebut kehadiran Zawahiri di ibu kota Afghanistan, Kabul, sebagai "pelanggaran nyata" terhadap kesepakatan yang telah ditandatangani Taliban dengan AS di Doha pada 2020.
BACA JUGA: Dibentak Pengawal Ratu, Turis ini Bersumpah Tak Kembali ke London
Kesepakatan itu yang membuka jalan bagi penarikan AS dari Afghanistan.
Selama akhir pekan, kementerian dalam negeri Afghanistan membantah laporan yang beredar di media sosial tentang serangan pesawat tak berawak di Kabul.
BACA JUGA: Sengatan Ikan Iblis Mengerikan, Bikin Pria Dewasa Menangis
Kepada AFP, kementerian itu mengeklaim bahwa sebuah roket menghantam "sebuah rumah kosong" di ibu kota, tanpa menimbulkan korban.
Namun Selasa (2/8) pagi di Kabul, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mencuit bahwa "serangan udara" dilakukan di sebuah tempat tinggal di daerah Sherpur di kota itu.
BACA JUGA: Profil Bos Al Qaeda Ayman al-Zawahiri yang Tewas oleh Drone AS
"Sifat insiden itu tidak terungkap pada awalnya. Badan keamanan dan intelijen Imarah Islam menyelidiki insiden itu dan menemukan dalam penyelidikan awal mereka bahwa serangan itu dilakukan oleh pesawat tak berawak Amerika," bunyi cuitannya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
