Sebenarnya saya sudah berjanji tidak akan menulis peristiwa pembunuhan di luar negeri. Saya merasa seperti dicekal oleh pembaca Disway.
Tapi kali ini saya bisa berdalih: toh kejadian tewasnya Al-Zawahiri bukan akibat tembak-menembak. Tidak bisa disamakan dengan tembak-menembak di Tiga Durian Jakarta.
Al-Zawahiri sendiri Anda sudah tahu: ia seorang dokter. Ahli bedah. Lulusan Universitas Cairo. Dari keluarga terpandang di Mesir.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Tiongkok vs Taiwan: Menang Lotere
Kakeknya menjabat presiden universitas yang Anda juga sudah tahu: Al Azhar, Kairo. Zawahiri radikal sejak muda.
Ia dianggap terlibat gerakan yang membunuh Presiden Mesir Anwar Sadat. Ia kecewa Sadat berdamai dengan Israel.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Virus Taki
Padahal ia pernah memuja Sadat karena berani berperang melawan Israel. Ia lantas ke Afghanistan. Awalnya ikut berjuang melawan Russia, lalu berjuang melawan Amerika.
Lama tidak terdengar bersembunyi di mana, tiba-tiba diberitakan tewas di Kabul. Awalnya Amerika mengira Al-Zawahiri bersembunyi di Pakistan.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Mobil Listrik: Perjalanan Ide
Di perbatasan dengan Afghanistan. Atau di Afghanistan yang berbatasan dengan Pakistan. Mungkin juga Al-Zawahiri belum lama di Kabul.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News