Catatan Dahlan Iskan soal Pemakaman Shinzo Abe: Adam Eva

Catatan Dahlan Iskan soal Pemakaman Shinzo Abe: Adam Eva - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Kebetulan kali ini bersamaan dengan peristiwa besar: penembakan pada Abe. Yang menewaskannya. Yang dilakukan pemuda pengangguran: Tetsuya Yamagami.

Yamagami begitu sakit hati pada Abe. Bahkan sampai pada kakek Abe. Maka ketika Abe berkampanye di kota kecil Nara –dua hari sebelum Pemilu legislatif– Yamagami menuju panggung yang sangat rendah itu. Dari belakang. Dor! Dor! Punggung Abe jebol. Rebah. Tewas.

Di depan polisi Yamagami menceritakan semuanya: kakeknya seorang pengusaha. Kontraktor. Ketua asosiasi kontraktor sipil di Osaka.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Tersangka Korupsi Apeng: Rp 76 T

Sang Kakek punya dua putri. Dua-duanya lulus dari universitas terkemuka di Osaka. Yang sulung tak lain ibunda Yamagami. Jadi ahli gizi. Yang bungsu menjadi dokter.

Si sulung lantas kawin dengan karyawan di perusahaan kontraktor ayahnya. Sang suami lulusan Universitas Kyoto. Bahagia. Punya anak: Yamagami.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Pemimpin Al-Qaeda: Ninja Ginsu

Hidup Sang suami lantas berubah total. Ia kecanduan alkohol. Depresi. Bunuh diri.  Mati muda.

Ketika Sang suami kecanduan alkohol itulah ibunda Yamagami sangat tertekan. Dia sering mengalami siksaan fisik.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Tiongkok vs Taiwan: Menang Lotere

Lantas, seingat Yamagami, ibunya aktif di Koseikai –gerakan bangun pagi. Disebut juga pesta bangun pagi. Bangun pagi adalah kemewahan di umumnya negara empat musim.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya