
Dia mengatakan komunitas itu "meradang" setelah dugaan pemerkosaan seorang gadis remaja oleh seorang petugas polisi di provinsi itu.
Dilaporkan pula bahwa bahwa lima anggota Pengawal Revolusi tewas dalam bentrokan Jumat di Zahedan.
Wilayah yang dilanda kemiskinan itu sering terjadi bentrokan dengan pemberontak minoritas Baluchi, kelompok ekstremis Muslim Sunni, dan geng penyelundup narkoba.
BACA JUGA: Milisi Pro-Iran di Antara Pasukan Keamanan, Massa Protes Antihijab Ketar-ketir
Demonstrasi solidaritas dengan wanita Iran telah diadakan di seluruh dunia, dengan demonstrasi di lebih dari 150 kota pada hari Sabtu.
Mereka dengan berani membakar jilbab yang harus mereka kenakan sejak revolusi Islam 1979.
BACA JUGA: Putra Mantan Pengusaha era Shah Puji Protes Antihijab: Rezim Iran Bisa Berakhir Kapan Saja
Bentrokan antara pengunjuk rasa Iran dan pasukan keamanan telah mengguncang kota-kota di seluruh negeri selama 16 malam berturut-turut.
Protes dengan kekerasan pertama kali berkobar di wilayah barat yang merupakan rumah bagi minoritas Kurdi Iran, tempat asal Amini.
BACA JUGA: Pihak Berwenang Tewaskan 75 Orang di Protes Antihijab, Rezim Iran Makin Terdesak
Direktur IHR Mahmood Amiry-Moghaddam mendesak masyarakat internasional untuk mengambil langkah-langkah mendesak rezim Iran itu untuk menghentikan pembunuhan para pengunjuk rasa Iran.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News