Catatan Dahlan Iskan soal Penembakan di AS: Brandon Assamariyyun

Catatan Dahlan Iskan soal Penembakan di AS: Brandon Assamariyyun - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com/GenPI.co

Ada juga yang menggelarinya sebagai Good Samaritan. Gelar ini diambil dari kitab Injil, Lukas 10: 25-29. Digambarkan di ayat itu: seorang lelaki tua tergeletak penuh bilur pukulan di seluruh badannya. Tanpa baju.

Di pinggir jalan. Sudah dalam kondisi setengah mati. Seorang pastur lewat di jalan itu. Tidak memberi pertolongan. Sang rohaniawan justru menyerongkan jalannya menjauhi orang itu.

Demikian juga ketika seorang rohaniwan dari suku lain melewatinya. Melengos. Tidak mau menolong. Lantas lewatlah orang Samaritan. Sang Samaritan berhenti.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Hibah Salah

Ia obati orang itu. Ia beri minum. Ia gendong. Ia bawa ke penginapan. Sang Samaritan berpesan pada pemilik penginapan: . rawatlah lelaki itu. Sampai sembuh. Semua biaya tagihkan pada sang Samaritan.

Ayat itu punya asbabunnuzul-nya sendiri. Injil –sebagaimana Alquran– mengajarkan agar kita bersaudara baik dengan tetangga. Lantas seorang pengacara bertanya dengan kritis: siapa yang disebut  tetangga itu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Penembakan di Amerika: Imlek Cemburu

Apakah yang tinggal di sebelah rumah saja? Samaritan bukan tetangga rumah lelaki malang itu. Juga tidak kenal. Tapi mau menyelamatkannya. Seperti itulah yang disebut bertetangga.

Siapa Samaritan? Sampai Brandon pun digelari A Good Samaritan? Samaritan bukan orang. Dalam bahasa Alquran disebut As Sammariyyun. Banyak tafsir siapa yang dimaksud Sammariyyun.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Anggota DPR Amerika: Santos Lolos

Umumnya sepakat bahwa itu salah satu suku di bagian utara Israel. Yakni mereka yang menyatakan diri masih mengikuti ajaran murni Ibrahim. Jumlahnya tidak banyak. Selalu pindah karena terusir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya