Catatan Dahlan Iskan: Neom Uceng

Catatan Dahlan Iskan: Neom Uceng - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com/GenPI.co

GenPI.co - "Lain kali harus membawa mobil sendiri," ujar seorang staf Neom menasihati saya. Saya iyakan saja. Untuk apa berbaku kata. 

Cukuplah pelajaran mahal ini untuk diri saya sendiri. Saya bukan tidak lihat Google. Justru saya berpatokan padanya. Tapi Sharma, yang tertulis sebagai kota, ternyata bukan kota. 

Hanya beberapa hotel tempat menyepi di pantai. Jalan dari Tabuk ke Sharma diperlihatkan dengan garis kuning tipis. Seperti jalan kampung. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Beijing Syiah-Sunni

Nyatanya sudah jalan baru yang lebar, dua jalur dan mulus. Mengalahkan jalan besar yang di map digambarkan dengan garis tebal. 

Ya sudah. Yang penting jangan sampai Anda buru-buru ke Neom. Ini proyek terbesar di jagat raya yang baru dimulai. Tiga tahun lagi pun belum banyak yang bisa dilihat.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Arab Yahudi

"Mungkin tahun 2050 baru benar-benar jadi," katanya. Saya akan ke sana lagi di tahun itu. Atau Anda wakili saya. 

Pun saat itu nanti Anda harus membawa kendaraan sendiri. Tidak akan ada angkutan umum masal di sana. Tentu ada persewaan mobil. Seperti di Amerika atau Eropa.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Muhammad bin Salman: Barang Titipan

Sekarang pun di Saudi Arabia sudah ada persewaan mobil seperti itu. Mereka buka cabang di Saudi: Avis, Enterprise, Alamo, dan seterusnya. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya