Catatan Dahlan Iskan: Neom Uceng

Catatan Dahlan Iskan: Neom Uceng - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com/GenPI.co

Saya lihat ada cabang mereka pun di kota Tabuk. Saya juga sempat terpikir ambil sewaan itu. Tapi saya lebih ingin berinteraksi dengan layanan umum. 

Dan lagi saya harus mengembalikan mobil itu ke kantor mereka. Berarti saya harus balik ke Tabuk. Saya tidak ingin balik ke tempat yang saya sudah tahu. Kecuali tempat itu sangat menarik. 

Saya lebih ingin menyusuri pantai Laut Merah. Dari ujung utara ke ujung Jeddah. Memang saya bisa mengembalikan mobil sewaan itu di kantornya yang di Jeddah. Tapi itu berarti saya harus mengemudi 14 jam. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Beijing Syiah-Sunni

Saya tidak mau terikat seperti itu. Saya ingin bebas. Dan di Neom, saya sama sekali tidak bebas. Tidak bisa ke mana-mana. Luas kota Neom ini akan sulit Anda bayangkan: lebih luas dari seluruh Singapura. 

Tapi yang akan dibangun hanya 5 persennya saja. Selebihnya dibiarkan seperti aslinya. Lima persen itu pun tidak di satu lokasi. Lima persen itu diecer di lima titik lokasi. Berjauhan. Masing-masing disesuaikan dengan temanya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Arab Yahudi

Di sana akan ada Neom 1, Neom 2, Neom 3, Neom 4, Neom 5. Misalnya di salah satu Neom akan ada danau buatan yang seluas Danau Toba. Berbagai olahraga air akan ada di situ. Juga hotel-hotel jenis lake side. 

Danau itu dibuat di sela-sela gunung batu di ketinggian 800 meter. Berarti juga mirip posisi danau Toba.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Muhammad bin Salman: Barang Titipan

Lalu akan ada pegunungan yang dilapisi salju di atasnya. Hamparan salju yang luas. Salju buatan. Tebal. Bisa untuk kejuaraan ski seperti di pegunungan Alpen atau Nagano.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya