Catatan Dahlan Iskan soal Donald Trump: Lalu Playboy

Catatan Dahlan Iskan soal Donald Trump: Lalu Playboy - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Lalu memanggil Cohen. Diskusi. Puluhan kali. Pengakuan seseorang yang sudah menjalani hukumannya adalah bukti kuat untuk mengusut Trump.

Cohen sendiri, seperti yang ia tulis di dalam bukunya, menilai Trump itu seorang penipu, mafia, pembohong, penipu, penindas, rasis, penipu, culas, penipu dan pemangsa. Bacalah sendiri di bukunya yang berjudul Disloyal itu.

Setelah intens diskusi dengan Cohen, dibentuklah grand jury. Beranggotakan 23 orang. Juri memanggil Cohen untuk bersaksi. Juga memanggil banyak pihak. Terakhir, dua pekan lalu, juri juga memanggil Trump untuk memberikan keterangan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Piala Dunia U-20 2023: Setengah Tiang

Trump menolak datang. Para analis sudah memahami bahwa juri pada akhirnya memanggil calon tersangka itu pertanda bahwa saat penetapan tersangka sudah dekat.

Karena itu, Trump sendiri langsung membuat pernyataan: Selasa depan saya akan ditangkap. Proteslah. Selamatkan kembali Amerika. Trump menilai semua itu adalah politik. Jaksa Alvin Bragg adalah anggota partai Demokrat.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Sri Mulyani: Pojokan Sri

Kulit hitam. Sedang ia sendiri adalah tokoh kulit putih dan calon terkuat presiden dari partai Republik. Ia juga mengaku presiden terbaik dalam sejarah Amerika.

Setelah Trump menyatakan tidak mau datang, Kamis sore, juri membuat putusan: Trump tersangka. Rinciannya belum bisa dibuka. Rincian tuduhan itu harus dibacakan di depan pengadilan. Yakni saat tersangkanya sudah dihadapkan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Peneliti Nabi: Musailamah Al-Makin

Jumat keesokan harinya jaksa menghubungi pengacara Trump. Yakni agar Trump menyerahkan diri pada hari itu juga. Tapi pengacara Trump mengatakan: No! Tidak bisa hari itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya