Catatan Dahlan Iskan soal India Ganti Nama: Bharat Timur

Catatan Dahlan Iskan soal India Ganti Nama: Bharat Timur - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Perubahan Burma menjadi Myanmar lebih sulit. Kata ''Bharat'' sudah tidak asing di lidah kita. Kita biasa mengucapkan kata barata, barata yudha, wayang orang Bharata. Orang kita juga ada yang mengusulkan agar nama Indonesia diganti. Dianggap kurang hoki: menurut hongsui. 

Nama orang itu, Anda sudah tahu: Chandra Adiwana. Orang Aceh kelahiran Medan. Umurnya 10 tahun lebih muda dari saya. Ia sudah mempelajari ribuan nama. Baik bunyi, huruf dan panjang-pendeknya. Juga dikaitkan dengan budaya dan agama.

Sudah banyak orang ganti nama setelah konsultasi ke Adiwana. Pun teman saya yang pernah kehilangan bank. Namanya masih mirip dengan yang lama tapi ada tambahan huruf. Adiwana serius soal perubahan nama Indonesia. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Huawei: Setelah Kepepet

"Agar tidak sakit-sakitan terus," katanya suatu saat. 

Begitu seriusnya sampai Adiwana menerbitkan buku. Judulnya: Selamat Tinggal Indonesia. Nama baru yang ia usulkan adalah Indonesiaraya. Digandeng. Sebagai perlambang penyatuan rakyat Indonesia. Atau diganti dengan nama yang lain Nusantara.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Visa Emas

Letak huruf ''n'' persis di tengah nama Indonesia, menurut Adiwana tidak membawa keberuntungan. Sama dengan huruf ''n'' di nama Argentina. Rupanya Messi tidak dianggap sebagai bagian keberuntungan.

Bukankah huruf ''n'' di Nusantara  juga di tengah persis? Betul. Tapi ada huruf ''N'' besar di depannya. Saya menghubungi Adiwana tadi malam. Tidak tersambung. Ia dalam perjalanan darat menuju Bali. Liburan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Ridwan Kamil: Ridwan Jabbar

Tidakkah ''Indonesiaraya'' terlalu panjang? Adiwana pernah menyebut Brunei Darussalam juga panjang. Padahal nama lamanya pendek saja: Brunei.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya