GenPI.co - Di Gaza utara, terjadi pertempuran hebat di Jabaliya, kamp pengungsian perkotaan yang dibangun sejak perang tahun 1948 yang melibatkan pembentukan Israel, tempat pasukan Israel melakukan beberapa operasi besar selama perang dan kemudian kembali saat militan berkumpul kembali.
Dilansir AP News, seluruh wilayah utara, termasuk Kota Gaza, mengalami kerusakan parah dan sebagian besar telah diisolasi oleh pasukan Israel sejak akhir tahun lalu.
Di Gaza, penduduk Jabaliya mengatakan ribuan orang telah terjebak di rumah mereka sejak operasi dimulai hari Minggu, saat jet dan pesawat tak berawak Israel terbang di atas kepala dan pasukan bertempur dengan militan di jalan.
BACA JUGA: Menuju Gencatan Senjata, Hizbullah Tegaskan Dukungannya untuk Warga Palestina di Gaza
“Ini seperti neraka. Kami tidak bisa keluar,” kata Mohamed Awda, yang tinggal bersama orang tua dan enam saudara kandungnya. Ia mengatakan ada tiga mayat di jalan di luar rumahnya yang tidak dapat ditemukan karena pertempuran.
"Quadcopter ada di mana-mana, dan mereka menembaki siapa saja. Anda bahkan tidak bisa membuka jendela," katanya kepada The Associated Press melalui telepon, berbicara di tengah suara ledakan.
BACA JUGA: Pertempuran Berkecamuk di Gaza Utara Setelah Perintah Evakuasi Israel
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan telah menemukan 40 jenazah dari Jabaliya sejak Minggu hingga Selasa, dan 14 jenazah lainnya dari komunitas yang lebih jauh di utara.
Kemungkinan masih ada jenazah lain di bawah reruntuhan dan di area yang tidak dapat diakses, katanya.
BACA JUGA: Pertempuran Hebat dan Perintah Evakuasi di Gaza
Warga Jabaliya khawatir Israel bermaksud mengurangi jumlah penduduk di wilayah utara dan mengubahnya menjadi zona militer tertutup atau pemukiman Yahudi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News