Peringatan Setahun Kematian Qasem Soleimani, Amerika Panas Dingin

Peringatan Setahun Kematian Qasem Soleimani, Amerika Panas Dingin - GenPI.co
Warga Iran membawa poster bergambar Komandan Pasukan Quds Qassem Soleimani. Trump dituduh terlibat pembunuhan Komandan Garda Revolusi Iran, Qassem Soleimani, 3 Januari lalu di bandara Baghdad, Irak. Foto: IRNA.

GenPI.co - Peringatan pertama serangan pesawat tak berawak oleh Amerika Serikat (AS) di dekat Baghdad yang menewaskan Jenderal tertinggi Iran Qassem Soleimani dan pemimpin milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis.

Seperti dilansir dari Al Jazeera, Minggu (3/1/2021) ribuan warga Iran turun ke jalan menuju bandara Baghdad. Lokasi pengeboman itu diubah menjadi area mirip kuil yang ditutup dengan tali merah, dengan foto Soleimani dan al-Muhandis di tengah, saat pelayat menyalakan lilin.

BACA JUGA: Amerika vs Iran Bisa Perang, Pemicunya Bikin Melongo

Soleimani memimpin Pasukan Quds, elite Garda Revolusi Iran yang bertanggung jawab atas operasi luar negeri Iran dan kerap bolak-balik antara Irak, Lebanon, dan Suriah. Pembunuhannya secara dramatis meningkatkan ketegangan di wilayah itu serta membawa AS dan Iran ke ambang perang.

Sebelumnya, ketegangan antara Teheran dan Washington juga telah meningkat menjelang peringatan pertama pembunuhan jenderal Iran ini.

Dalam surat kepada Dewan Keamanan PBB pada Kamis (31/12/2021), Iran mengutuk 'petualangan militer' AS di Teluk dan Laut Oman serta informasi palsu, tuduhan tak berdasar, dan retorika yang mengancam terhadap Teheran.

Iran juga kembali mengutuk aksi Amerika Serikat dalam memperingati satu tahun kematian Jenderal Qasem Solemaini.

“Berdasarkan pernyataan pejabat tinggi Irak, pasukan asing (pasukan AS) melakukan aksi teror terhadap Mayjen Qasem Soleimani saat berkunjung ke Baghdad sebagai tamu resmi negara. Ini adalah pelanggaran kedaulatan negara Irak sebagai negara yang berdaulat,” tulis pernyataan Kedutaan Besar Iran di Jakarta seperti dikutip Antara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya