Kudeta Militer Myanmar, 500 WNI Diharap Tenang

Kudeta Militer Myanmar, 500 WNI Diharap Tenang - GenPI.co
Aung San Suu Kyi. FOTO: ANTARA FOTO/REUTERS/Thar Byaw/HP/djo

GenPI.co - Situasi politik di Myanmar bergejolak setelah kudeta militer dari kepemimpinan Aung San Suu Kyi. Lalu bagaimana nasih WNI yang berada di negara tersebut?

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemlu RI, Judha Nugraha mengatakan WNI di Myanmar dalam keadaan aman.

BACA JUGA: Kasus Abu Janda Makin Menggelegar, Aktivis 98 Bergerak

“Jumlah WNI di Myanmar sekitar 500 orang. Kondisi mereka saat ini dalam keadaan baik dan aman. Mayoritas WNI bekerja di sektor migas, pabrik, industri garmen, dan ABK,” kata Judha Nugraha dalam keterangannya, Senin (1/2).

“KBRI telah berikan imbauan kepada masyarakat dan menghubungi simpul-simpul komunitas masyarakat Indonesia agar tetap tenang dan menghubungi hotline KBRI jika menghadapi masalah,” sambungnya.

Seperti diketahui, militer Myanmar mengambil alih pemerintahan setelah menahan pemimpin demokratik Aung San Suu Kyi dan sejumlah pejabat, termasuk presiden Win Myint dalam penggerebekan pada Senin (1/2) dini hari. 

Militer kemudian mengumumkan keadaan darurat di Myanmar selama satu tahun. Pengambil alihan kekuasaan di Myanmar  terjadi di saat pemerintahan sipil yang dipimpin Suu Kyi berselisih dengan militer. 

Dalam pernyataan yang disiarkan di televisi, militer Myanmar mengatakan Suu Kyi ditahan terkait dugaan kecurangan pemilu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya