“Modernisasi ini sekitar 70 persen selesai dan akan segera direalisasikan dalam beberapa tahun,” tambahnya.
Rusia juga sedang membangun kendaraan luncur hipersonik, torpedo dan rudal jelajah bertenaga nuklir dan nuklir, dan kemampuan lainnya.
Beijing juga sama sangarnya. Persediaan senjata nuklir China meningkat dua kali lipat. “Malah mungkin tiga kali lipat atau empat kali lipat selama dekade berikutnya,” kata Laksamana Richard.
Express.co.uk ikut mengutip ini. Bila keduanya bersatu, dan Amerika menimpali, kehancuran dunia diprediksi bakal sulit dihindari.
BACA JUGA: Kamis Ceria, Shionya Dapat Uang dan Keberuntungan Abadi
“Amerika seberulnya tidak mau merespons. Tapi bila dibiarkan mereka bisa semakin berani,” ucapnya.
Ada dilema dari Laksamana tadi. Bila diam, Amerika bisa dianggap lemah. Tapi bila menghantam, China dan Rusia, kiamat pasti di depan mata.
Saat ini Amerika memilih mancari solusi lewat diplomasi. Tapi bila diajak perang, Amerika dipastikan bakal melawan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News