Waduh, Kasus Korupsi di Afrika Selatan Merajalela Selama Pandemi

Waduh, Kasus Korupsi di Afrika Selatan Merajalela Selama Pandemi - GenPI.co
Petugas memberikan cairan hand sanitizer pada warga yang mengantre untuk membeli bahan makanan di supermarket, menjelang diberlakukannya lockdown selama 21 hari, sebagai upaya mencegah penyebaran Virus Corona di Johannesburg, Afrika Selatan, 24 Maret 2020

GenPI.co - Penyelidik khusus Afrika Selatan mengatakan bahwa sekitar 17 juta dolar AS atau setara Rp238 miliar, yang merupakan dana virus corona disedot tahun lalu melalui korupsi, penipuan, dan kenaikan harga alat pelindung yang dipasok ke rumah sakit dan departemen pemerintah.

Presiden Afsel, Cyril Ramaphosa telah memerintahkan penyelidikan menyusul pengungkapan bahwa kontrak pemerintah diberikan kepada individu dan perusahaan yang memiliki hubungan politik.

BACA JUGA: Pantas Ada Kudeta, Militer Myanmar Ternyata…

Sementara, kepala penyelidik Andy Mothibi mengatakan bahwa pada November, pengadilan khusus telah diminta untuk menarik kembali uang pembayar pajak sebesar 17,3 juta dolar AS.

"Penyelidikan tersebut mengungkapkan pengabaian yang mencolok dan ceroboh, terhadap hukum dan upaya memperkaya diri yang tak pernah terpuaskan", kata Mothibi dalam pernyataannya seperti dilansir dari AFP, Minggu (7/2/2021).

Penyelidik menemukan serangkaian penyimpangan oleh departemen negara bagian. Ini termasuk kelebihan pembayaran barang, spesifikasi produk yang salah, dan pemberian kontrak kepada perusahaan yang tidak terdaftar di database pemasok pusat pemerintah.

“Kami perlu memulihkan uang dan membayar uang itu kembali kepada negara, dalam beberapa kasus tekanan politik berperan dalam pengadaan,”  jelasnya.

Kabarnya hampir 40 kasus akan diselidiki lebih lanjut untuk kemungkinan penuntutan atas tuduhan penipuan, korupsi dan pelanggaran keuangan d Afrika Selatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya