Penindasan Militer Myanmar Makin Tak Terarah, PBB Ngamuk

Penindasan Militer Myanmar Makin Tak Terarah, PBB Ngamuk - GenPI.co
Polisi anti huru hara menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran di Yangon, Myanmar. Foto: Reuters.

Secara terpisah, beberapa ratus orang berkumpul di Sydney, Australia, untuk memprotes kudeta, bernyanyi dan mengangkat tiga jari, sebuah penghormatan yang melambangkan solidaritas dan perlawanan di seluruh Myanmar.

"Kami ingin mendesak pemerintah Australia untuk bekerja sama dengan pemerintah AS, Inggris dan Uni Eropa dan mengambil tindakan tegas terhadap diktator militer Myanmar ini," kata penyelenggara protes Thein Moe Win.

Sementara, pihak berwenang di Myanmar telah meminta India untuk mengembalikan delapan polisi yang mencari perlindungan melintasi perbatasan untuk menghindari menerima perintah dari militer, kata seorang pejabat di timur laut India pada hari Sabtu.

Kementerian luar negeri India menanggapi permintaan komentar dari kantor berita Reuters dengan mengacu pada pernyataan yang diberikan pada konferensi media pada hari Jumat yang mengatakan bahwa kementerian masih "memastikan fakta".

BACA JUGA: Mengejutkan, Orangutan Indonesia Divaksin Covid di AS Bikin Gemas

Sebelumnya, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Jumat (5/3/2021) lalu, mendengar dari utusan khusus PBB untuk Myanmar Christine Schraner Burgener, yang memperingatkan terhadap setiap langkah untuk memberikan legitimasi kepada pemerintah militer.

“Harapan yang mereka tempatkan di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan keanggotaannya semakin memudar dan saya telah mendengar langsung permohonan putus asa - dari para ibu, pelajar, dan orang tua,” tegas dia.(*)

Video seru hari ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya