Myanmar Makin Ambyar, Situasi Bak Neraka, Militer di Mana-mana

Myanmar Makin Ambyar, Situasi Bak Neraka, Militer di Mana-mana - GenPI.co
Warga Myanmar menggelar aksi unjuk rasa pasca kudeta militer Myanmar. Foto: Reuters/Athit Perawongmetha.

GenPI.co - Setidaknya tujuh orang kembali tewas di Myanmar setelah pasukan keamanan menembaki pengunjuk rasa anti-kudeta, menurut saksi mata dan media lokal, karena pemerintah militer Myanmar menuduh pemimpin yang digulingkan Aung San Suu Kyi menerima pembayaran ilegal.

Kekerasan itu terjadi setelah Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa meminta militer untuk menahan diri sepenuhnya dalam menanggapi demonstran damai dan kelompok hak asasi Amnesty International menuduh militer mengadopsi taktik medan perang melawan demonstran damai.

BACA JUGA: Gebrakan Baru China Lawan Corona, Dunia Dibuat Melongo

Enam orang tewas di pusat kota Myaing ketika pasukan keamanan menembaki protes, seorang pria yang mengambil bagian dalam demonstrasi dan membantu membawa jenazah ke rumah sakit, mengatakan kepada Reuters melalui telepon. Seorang petugas kesehatan di sana memastikan keenam kematian tersebut.

"Kami memprotes dengan damai," kata pria berusia 31 tahun itu, sepert dilansir dari Aljazeera, Kamis (11/3/2021).
 
Sementara, satu orang tewas di distrik North Dagon di Yangon, kota terbesar Myanmar, kata media domestik. Foto-foto yang diposting di Facebook menunjukkan seorang pria berbaring telungkup di jalan, berdarah karena luka di kepala.

Diketahui, Myanmar berada dalam kekacauan sejak militernya menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari lalu.

BACA JUGA: Ironi, 31% Wanita Dipaksa Begituan Sampai Nungging, Bikin Lemas

Perebutan kekuasaan, hanya satu dekade setelah berakhirnya 49 tahun pemerintahan militer yang ketat, memicu protes besar-besaran di seluruh negeri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya