Nakes Bagi Kisah Susahnya Pemulasaran Jenazah Pasien Covid-19

Nakes Bagi Kisah Susahnya Pemulasaran Jenazah Pasien Covid-19 - GenPI.co
Nakes satu ini memutuskan untuk berbagi kisah susahnya di pemulasaran jenazah pasien covid-19. (Foto: JPNN/Antara/Mulyana)

GenPI.co - Badai pandemi covid-19 merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh semua pihak. Termasuk, para tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam perang melawan pandemi dengan penyakit bernama lain SARS-CoV-2 ini.

Tak hanya soal pengobatan, para tenaga kesehatan juga harus menangani pemulasaran pasien meninggal akibat covid-19.

Namun, pemulasaran pasien meninggal bukanlah perkara yang mudah. Tak banyak tenaga kesehatan yang memiliki keberanian dan keteguhan hati untuk menjalani tugas pemulasaran jenazah.

BACA JUGA:  Singapura Beri Kabar Baik, Nakes Siap Dapat Insentif Puluhan Juta

Pengalaman itu dibagikan oleh perawat RS Muhammadiyah Babat Lamongan Imam Rifai dalam kegiatan World Vaccine Update Episode 43, Senin (15/11).

Imam mengatakan bahwa RS Muhammadiyah Babat merupakan rumah sakit terbesar dan terlengkap di Kecamatan Babat.

BACA JUGA:  Covid Bikin Singapura Sempoyongan - Nakes Kompak Mundur

“Namun, kami hanya punya 50-an tempat tidur, sehingga sangat kesulitan dalam menangani lonjakan kasus covid-19,” katanya.

Menurut Imam, ada 79 jenazah yang pemulasarannya dilakukan di RS Muhammadiyah Babat sejak Juli 2021.

BACA JUGA:  Hore! Sandiaga Uno Sampaikan Kabar Gembira Buat Para Nakes

Keterbatasan fasilitas dan SDM membuat RS Muhammadiyah Babat meminta bantuan dari rumah sakit lain di wilayah Babat, Lamongan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya