Orang Tua Harus Waspada, Ini 3 Cara Penularan Cacar Monyet pada Bayi dan Anak

Orang Tua Harus Waspada, Ini 3 Cara Penularan Cacar Monyet pada Bayi dan Anak - GenPI.co
Menjelang pertengahan tahun 2022, cacar monyet kembali menjadi perhatian dunia. Infeksi cacar monyet diketahui dapat terjadi pada bayi dan anak-anak. (Foto: Elements Envato)

Penularan dari hewan ke manusia pada bayi dan anak dapat terjadi jika ada kontak langsung dengan cairan tubuh hewan, seperti air liur dan darah, atau luka pada tubuh hewan.
 
Beberapa jenis hewan juga lebih rentan memiliki virus penyebab cacar monyet, di antaranya yaitu monyet, tupai, dan tikus.

Selain itu, bayi atau anak yang makan daging atau produk hewani lainnya yang masih mentah juga berisiko tertular penyakit ini karena mungkin telah terkontaminasi virus penyebabnya.

Melalui ASI

BACA JUGA:  Cacar Monyet Pertama Ditemukan di Jakarta, Wagub Riza Patria Bereaksi

Pada bayi, hasil penelitian menunjukkan adanya dugaan penularan cacar monyet melalui ASI.

Dugaan ini muncul berdasarkan fakta bahwa virus penyebab infeksi bisa terkandung dalam darah, yang artinya mungkin juga terserap ke dalam ASI.

BACA JUGA:  Ini Cara Cegah Cacar Monyet, Mirip dengan Covid-19

Hal ini dijelaskan oleh dr. Robert Sinto, SpPD, K-PTI, seorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dalam press conference: Perkembangan Kasus Cacar Monyet (Monkeypox) di Indonesia yang digelar oleh Kementerian Kesehatan secara daring.

Adanya fakta tersebut, lanjut dr. Robert, sampai saat ini CDC menyarankan kepada ibu menyusui yang terinfeksi oleh cacar monyet untuk tidak memberikan ASI kepada bayinya hingga mendapat kejelasan soal kemungkinan penularan ini.

BACA JUGA:  Perbedaan Cacar Monyet dengan Cacar Air, Lesi Lebih Parah

“Tujuannya bukan semata-mata agar tidak ada kontak erat, tetapi bahkan ASI perah pun disarankan untuk tidak diberikan pada anak,” katanya. (hellosehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya